Jurnal 1
Pengaruh Etika Bisnis
Terhadap Kejahatan Korporasi dalam Lingkup Kejahatan Bisnis
Oleh : Elfina Lebrune
S, Universitas Surabaya
Perkembangan
korporasi pada permulaan jaman modern dipengaruhi oleh bisnis perdagangan yang
sifatnya makin kompleks. Pertumbuhan korporasi di tanah air semakin meningkat
dalam berbagai usaha. Berbagai produk dan jasa dihasilkan dalam jumlah besar,
begitu pula ribuan dan bahkan jutaan orang terlibat dalam kegiatan korporasi.
Dengan memasarkan produknya, maka korporasi sekaligus mempengaruhi dan ikut
menentukan pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa,
sebab dalam kenyataannya bukan produsen yang harus menyesuaikan permintaan
konsumen, akan tetapi justru sebaliknya konsumen yang akan menyesuaikan kebutuhannya
dengan produk – produk yang dihasilkan oleh korporasi. Perkembangan yang pesat
dari korporasi ini terutama dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan
masyarakat itu sendiri, yakni perkembangan masyarakat agraris ke masyarakat
industri dan perdagangan (internasional) pada dasawarsa terakhir ini.
Pertumbuhan korporasi
di tanah air semakin meningkat dalam berbagai usaha. Berbagai produk dan jasa
dihasilkan dalam jumlah besar, begitu pula ribuan dan bahkan jutaan orang
terlibat dalam kegiatan korporasi. Dengan memasarkan produknya, maka korporasi
sekaligus mempengaruhi dan ikut menentukan pilihan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan akan barang dan jasa, sebab dalam kenyataannya bukan produsen yang
harus menyesuaikan permintaan konsumen, akan tetapi justru sebaliknya konsumen
yang akan menyesuaikan kebutuhannya dengan produk-produk yang dihasilkan oleh
korporasi.
Indonesia saat ini
dilanda kriminalitas kontemporer yang mengancam lingkungan hidup, sumber energi
dan pola-pola kejahatan di bidang ekonomi seperti kejahatan Bank, kejahatan
komputer, penipuan terhadap konsumen berupa barang-barang produksi kualitas
rendah yang dikemas indah dan dijajakan lewat iklan besar-besaran dan berbagai
pola kejahatan korporasi lainnya. Modus operandi yang digunakan untuk melakukan
kejahatan tersebut dahulu tidak dikenal dan tidak pernah dipikirkan oleh para
pelaku kejahatan, namun saat ini menjadi suatu “trend” modus kejahatan.
Kesimpulan:
Sektor korporasi yang
mampu berperan positif bagi pembangunan nasional adalah sektor korporasi yang
merupakan aset nasional dan bukan korporasi yang hanya menjadi beban dan
parasit masyarakat. Kelompok sektor korporasi ini adalah kelompok yang patuh
etika bisnis, misalnya patuh pada tata kelola korporasi yang baik, taat pada
aturan main persaingan bisnis yang sehat, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dengan kata lain, peran positif terhadap pembangunan nasional ini
menunjuk pada korporasi yang mampu mempraktekkan prinsip etika bisnis dan juga
prinsip good corporate governance dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Perusahaan yang ingin
mencatat sukses dalam bisnis membutuhkan 3 (tiga) hal pokok, yakni: produk yang
baik dan bermutu, manajemen yang mulus dan etika. Produk yang baik serta
manajemen yang mulus merupakan hal yang dapat dicapai dengan memanfaatkan
seluruh perangkat ilmu dan teknologi modern, serta memakai ilmu ekonomi dan
teori manajemen, sedangkan perhatian terhadap etika dalam bebrbisnis masih
sangat minim atau dapat dikatakan tidak mendapatkan perhatian yang serius.
Pembaharuan hukum
dapat menciptakan insentif atau dorongan bagi publik untuk ikut memperhatikan
perilaku korporasi. Dalam hal ini, masyarakat sebagai stakeholder dari
korporasi dapat pula menjadi sarana pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh korporasi. Pengaruh
Etika Bisnis Terhadap Kejahatan Korporasi dalam Lingkup Kejahatan Bisnis
Oleh : Elfina Lebrune S, Universitas Surabaya
Perkembangan
korporasi pada permulaan jaman modern dipengaruhi oleh bisnis perdagangan yang
sifatnya makin kompleks. Pertumbuhan korporasi di tanah air semakin meningkat
dalam berbagai usaha. Berbagai produk dan jasa dihasilkan dalam jumlah besar,
begitu pula ribuan dan bahkan jutaan orang terlibat dalam kegiatan korporasi.
Dengan memasarkan produknya, maka korporasi sekaligus mempengaruhi dan ikut
menentukan pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa,
sebab dalam kenyataannya bukan produsen yang harus menyesuaikan permintaan
konsumen, akan tetapi justru sebaliknya konsumen yang akan menyesuaikan
kebutuhannya dengan produk – produk yang dihasilkan oleh korporasi.
Perkembangan yang pesat dari korporasi ini terutama dipengaruhi oleh perubahan
dan perkembangan masyarakat itu sendiri, yakni perkembangan masyarakat agraris
ke masyarakat industri dan perdagangan (internasional) pada dasawarsa terakhir
ini.
Pertumbuhan korporasi
di tanah air semakin meningkat dalam berbagai usaha. Berbagai produk dan jasa
dihasilkan dalam jumlah besar, begitu pula ribuan dan bahkan jutaan orang
terlibat dalam kegiatan korporasi. Dengan memasarkan produknya, maka korporasi
sekaligus mempengaruhi dan ikut menentukan pilihan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan akan barang dan jasa, sebab dalam kenyataannya bukan produsen yang
harus menyesuaikan permintaan konsumen, akan tetapi justru sebaliknya konsumen
yang akan menyesuaikan kebutuhannya dengan produk-produk yang dihasilkan oleh
korporasi.
Indonesia saat ini
dilanda kriminalitas kontemporer yang mengancam lingkungan hidup, sumber energi
dan pola-pola kejahatan di bidang ekonomi seperti kejahatan Bank, kejahatan
komputer, penipuan terhadap konsumen berupa barang-barang produksi kualitas
rendah yang dikemas indah dan dijajakan lewat iklan besar-besaran dan berbagai
pola kejahatan korporasi lainnya. Modus operandi yang digunakan untuk melakukan
kejahatan tersebut dahulu tidak dikenal dan tidak pernah dipikirkan oleh para
pelaku kejahatan, namun saat ini menjadi suatu “trend” modus kejahatan.
Kesimpulan:
Sektor korporasi yang
mampu berperan positif bagi pembangunan nasional adalah sektor korporasi yang
merupakan aset nasional dan bukan korporasi yang hanya menjadi beban dan
parasit masyarakat. Kelompok sektor korporasi ini adalah kelompok yang patuh
etika bisnis, misalnya patuh pada tata kelola korporasi yang baik, taat pada
aturan main persaingan bisnis yang sehat, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dengan kata lain, peran positif terhadap pembangunan nasional ini
menunjuk pada korporasi yang mampu mempraktekkan prinsip etika bisnis dan juga
prinsip good corporate governance dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Perusahaan yang ingin
mencatat sukses dalam bisnis membutuhkan 3 (tiga) hal pokok, yakni: produk yang
baik dan bermutu, manajemen yang mulus dan etika. Produk yang baik serta
manajemen yang mulus merupakan hal yang dapat dicapai dengan memanfaatkan
seluruh perangkat ilmu dan teknologi modern, serta memakai ilmu ekonomi dan
teori manajemen, sedangkan perhatian terhadap etika dalam bebrbisnis masih
sangat minim atau dapat dikatakan tidak mendapatkan perhatian yang serius.
Pembaharuan hukum
dapat menciptakan insentif atau dorongan bagi publik untuk ikut memperhatikan
perilaku korporasi. Dalam hal ini, masyarakat sebagai stakeholder dari
korporasi dapat pula menjadi sarana pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh korporasi.
Jurnal 2
Penyimpangan Etika Bisnis Usaha Mikro dalam Perspektif
Fenomenologi Schler dan Weber
(Studi Kualitatif pada Produk Tahu dan Ayam Potong Oleh
Usaha Mikro di Pasar Tradisional Harapajaya, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat,
Indonesia)
oleh Adhy Firdaus
Penelitian ini
dilakukan karena semakin maraknya pengusaha-pengusaha yang berskala mikro yang
sudah tidak beretika bisnis lagi. Sedangkan bangsa kita terkenal dengan
nilai-nilai keagamaan dan moralnya yang baik. Dengan banyaknya makanan yang di
campur dengan bahan-bahan berbahaya seperti formalin maka secara tidak sadar
akan menghancurkan pola kesehatan masyarakat kita sendiri, demi keuntungan
pihak-pihak tertentu saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara
pasti fenomena perilaku penyimpangan etika bisnis pada usaha mikro tersebut
serta implikasinya pada manajemen. Tempat penelitian adalah pasar
tradisional di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Menggunakan
metode penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian berfokus pada mengapa
tindakan penyimpanggan etika bisnis berupa pengunaan bahan kimia berbahaya
seperti formalin terjadi pada sektor makanan dari usaha mikro. Khususnya pada
industri tahu dan ayam potong. Para peneliti melakukan wawancara langsung ke
lapangan dengan alat rekam, kamera foto dan catatan-catatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pikir dari para pengusaha mikro ini tidak merasa bersalah terhadap apa yang sudah mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka akan bahayanya bahan-bahan yang mereka gunakan. Alasan selanjutnya adalah tekanan ekonomi yang mendorong mereka dengan berani membohongi para konsumennya dan tekanan dari bos mereka yang memberikan arahan untuk menggunakan bahan-bahan berbahaya tersebut. Seharusnya pemerintah melarang atau menjaga peredaran bahan-bahan berbahaya tersebut agar tidak dengan mudah di dapatkan oleh masyarakat luas.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pikir dari para pengusaha mikro ini tidak merasa bersalah terhadap apa yang sudah mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka akan bahayanya bahan-bahan yang mereka gunakan. Alasan selanjutnya adalah tekanan ekonomi yang mendorong mereka dengan berani membohongi para konsumennya dan tekanan dari bos mereka yang memberikan arahan untuk menggunakan bahan-bahan berbahaya tersebut. Seharusnya pemerintah melarang atau menjaga peredaran bahan-bahan berbahaya tersebut agar tidak dengan mudah di dapatkan oleh masyarakat luas.
Jurnal 3
Etika Bisnis Dalam
Mobile Marketing
(Studi Deskriptif
Kualitatif pada Jualan Branded Group)
oleh Bob Sefias
Reagan
Penelitian ini
dilakukan karena untuk mengetahui dan menganalisis penerapan etika bisnis dalam
Mobile Marketing yang dilakukan reseller fashion dari group Blackberry
Messenger.
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah seperti halnya kegiatan usaha yang lainnya, bisnis ini
juga memerlukan etika bisnis. Etika bisnis menjadi semakin penting ketika
bisnis dilakukan secara online, seperti resller fashion dalam mobile marketing.
Hal ini karena bisnis online sangat memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar